
Jakarta, 19 Februari 2025 – Wasekjen DPP Partai Golkar, Lisman Hasibuan, menilai gerakan demo mahasiswa bertema “Indonesia Gelap” sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintah, khususnya untuk melindungi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dari jeratan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Lisman, pemerintahan Prabowo-Gibran yang kini memasuki 100 hari kerja, telah menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam menjalankan program pro-rakyat. Salah satu yang mendapat perhatian adalah keberhasilan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang membantu masyarakat kurang mampu dan program efisiensi anggaran yang berhasil menekan pemborosan. Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan beasiswa dan menahan laju kenaikan UKT, yang semua itu mendapat apresiasi tinggi dari publik, dengan survei kepuasan mencapai 85%.
Lisman mempertanyakan maksud dari demo “Indonesia Gelap” yang digelar beberapa waktu lalu. Menurutnya, masyarakat Indonesia justru kini hidup dalam kondisi yang lebih baik berkat program-program pro-rakyat pemerintah. “Jika ada yang bilang Indonesia Gelap, kita perlu bertanya, gelap apa? Masyarakat sekarang lebih tercukupi dengan program-program yang ada, dan pemerintah Prabowo-Gibran akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Lisman.
Lisman juga menegaskan agar gerakan yang menekan pemerintah untuk melindungi Hasto dari KPK dihentikan. Ia mengajak mahasiswa untuk lebih bijak dalam menyikapi proses hukum yang sedang berjalan dan mendorong KPK untuk segera menuntaskan penyidikan terhadap Harun Masiku serta Hasto Kristiyanto.
“Sebagai kaum intelektual, mari kawal proses hukum ini dengan bijak dan mendesak KPK untuk segera bertindak,” pungkasnya.
Dengan prestasi yang tercatat pada 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, Lisman yakin bahwa Indonesia akan semakin cerah dan maju di masa depan.